Pendakian di Gunung Welirang JaTim

Kisah ini nyata adanya, kejadiannya tahun 1997. Waktu itu saya masih SMU dan sedang hobi banget mendaki bareng teman-teman. Pendakian kali ini dilakukan di Gunung Welirang JaTim. Kami ber-enam adalah teman dari SMP yang terpisah waktu masuk SMU, ini adalah reuni pertama kami yang masing2 disibukkan oleh exkul pencinta alam di sekolah kami masing2.

Singkat cerita, kami memulai pendakian terlalu sore karena siangnya kami terlalu hanyut dalam percakapan sambil ngopi di warung dekat pos 1 jalur pendakian. Waktu pukul 18:00 kami pun memutuskan untuk berhenti dan menghabiskan malam ini di sekitar pos 3 dan melanjutkan pendakian di pagi hari.

Setelah memasang tenda dan makan serta bernostalgia, kamipun masuk ke tenda untuk beristirahat. Tidak satupun dari kami yang tahu pukul berapa kejadian ini. Saat itu saya terbangun tiba-tiba karena sayup2 mendengar suara gamelan dari arah bawah. Yang membuat saya merinding, suara gending Jawa itu makin lama makin keras, layaknya ada sebuah iring2an pawai yang lewat persis di depan tenda kami. Yang lebih membuatku gemetar, karena posisi tidurku yang paling pinggir dekat pintu tenda.

Dalam kegelapan itu, jangankan untuk bersuara, untuk mencolek temanku yang hanya disebelahku saja rasa nya ga mampu, apalagi untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan tenda kami. Seakan2 tenda kami itu sedang berada di tengah2 suatu pesta. Entah berapa lama kejadian itu berlangsung, saya hanya bisa pasrah sambil memanjatkan doa2 kepada Sang Khalik.

Setelah suara pawai itu menjauh dan hilang sama sekali, saya pun mulai memberanikan diri untuk memanggil teman-temanku. Sungguh konyol, karena saat kejadian ternyata kami semua terjaga dan mendengar serta merasakan setiap detilnya, namun tak ada satupun yang berani bersuara atau bahkan bergerak! karena masing2 sudah dilanda kepanikan. Setelah itu kami sudah tidak dapat tidur kembali dan terus berjaga hingga fajar.

Segera setelah matahari menampakkan sinarnya, kami berbenah dan segera turun karena sepakat untuk tidak melanjutkan pendakian. Menurut informasi yang kami dapatkan, kami ber-enam sangat beruntung bisa selamat. Apabila kami memaksakan untuk terus naik, kemungkinan terbesar kami akan tersesat atau yang paling extreme adalah kami akan seperti terhipnotis dan ikut dalam rombongan pawai yang kami dengar. Karena oleh penduduk sekitar kejadian ini dinamakan "Ngunduh Mantu" dimana menurut kepercayaan sekitar, pendaki yang hilang atau pun tewas, rohnya dinikahkan dengan bangsa Jin yang ada disitu.

Note : bila ada pencinta alam yang membaca kisah ini, (khususnya daerah JaTim) tentu tau Welirang terkenal dengan "NgunduhMantu", "pasar", dan rumput Lali Jiwanya, selain terkenal karena edelweiss dan keindahan panoramanya.

Penulis : Alia Amalia ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Pendakian di Gunung Welirang JaTim ini dipublish oleh Alia Amalia pada hari Rabu, 04 April 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Pendakian di Gunung Welirang JaTim
 

0 komentar:

Posting Komentar